Kamis, 30 Juni 2011

Teknologi SLI (Scalable Link Interface)

Scalable Link Interface atau yang lebih dikenal dengan sebutan SLI saat ini menjadi hal yang paling sering dibicarakan oleh penggemar hardware (terutama graphics card). Lalu, apa sih sebenarnya SLI itu? Mungkin masih banyak di antara Anda yang masih asing jika mendengar SLI atau sebaliknya sudah mengetahui lebih dalam mengenai SLI. Untuk Anda yang masih belum tahu apa itu SLI, saya akan mencoba menjelaskannya untuk Anda.



Mudahnya, SLI adalah teknik yang digunakan NVIDIA dengan menggabungkan kerja dari dua graphics card untuk memproses aplikasi 3D. Prinsip dasar dari SLI sebenarnya sederhana, sama seperti prinsip gotong royong. Sebuah pekerjaan yang dikerjakan bersama tentu akan lebih cepat selesai daripada jika dikerjakan sendiri-sendiri. Dalam hal ini, sebuah aplikasi 3D yang menggunakan feature SLI tentu akan menghasilkan frame per second (fps) yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan sebuah graphics card saja.

SLI merupakan teknologi penggabungan kerja dua buah graphics card (multigraphics) yang menarik. Sebenarnya, teknologi multigraphics merupakan teknologi lama yang sudah ada sejak tahun 1993.



Pertama kali oleh Silicon Graphics



Solusi multigraphics card atau menggabungkan dua graphics card untuk mengerjakan sebuah aplikasi sudah ada sejak tahun 1993. Saat itu, solusi ini diterapkan pada Onyx Workstation buatan Silicon Graphics. Sayangnya pada saat itu, solusi ini terbatas untuk komputer workstation dan server, bukan untuk konsumsi umum seperti pada teknologi SLI. Lima tahun kemudian, 3dfx yang terkenal dengan graphics card Voodoo, memperkenalkan solusi multigraphics dengan menggabungkan dua buah Voodoo 2 dengan sebuah kabel khusus. Teknologi ini juga dinamakan SLI, hanya saja singkatannya adalah Scan Line Interleave. Solusi yang sangat menarik ini sayangnya tidak laku di pasaran. Salah satu faktor utamanya adalah harganya yang sangat mahal. Produsen lain yang terakhir kali mencoba solusi multigraphics adalah XGI. XGI merupakan divisi graphics card dari salah satu produsen chipset terkemuka, yaitu SiS. Masih teringat jelas sekitar dua tahun yang lalu saat XGI mendemokan Volari Duo V8 Ultra. Graphics card tersebut cukup membuat heboh kalangan penggemar hardware karena menggabungkan dua chip Volari V8 dalam satu PCB. Sayangnya, sama dengan 3dfx, produk ini gagal di pasaran. Kegagalan ini terutama karena perbandingan harga dengan kinerjanya tidak dapat ditolerir



NVIDIA: Menghidupkan kembali SLI



Pada tahun 2004 yang lalu, istilah SLI kembali marak. Hal ini karena NVIDIA mengeluarkan solusi multigraphics untuk konsumsi umum yang dinamakan Scalable Link Interface.
SLI yang diusung oleh NVIDIA ini memang memiliki beberapa kemiripan dengan SLI yang dulu pernah diperkenalkan oleh 3dfx. Hal ini tidak mengherankan karena NVIDIA adalah perusahaan yang mengambilalih paten dan nama dagang dari 3dfx setelah 3dfx mengalami kebangkrutan.



Masih sama seperti dulu, saat ini SLI bekerja dengan menggunakan dua buah graphics card (mungkin berkembang menjadi lebih dari dua di masa depan). Salah satu graphics card tersebut akan menjadi master dan yang satunya menjadi slave. Perbedaannya, jika dulu pada 3dfx kedua card tersebut bekerja dengan me-render baris-baris dalam satu frame (card yang satu me-render baris yang ganjil dan card lainnya me-render baris yang genap), sekarang NVIDIA menggunakan dua jenis metode rendering, yaitu Alternate Frame Rendering (AFR) dan Split Frame Rendering (SFR).




AFR mirip dengan metode yang digunakan oleh 3dfx. Namun bedanya, kali ini yang di-render adalah frame-nya. Card yang satu me-render frame yang ganjil, dan card lainnya me-render frame yang genap. Sedangkan SFR merupakan metode yang membagi sebuah frame ke dalam dua bagian. Kedua card tadi masing-masing me-render satu bagian. Kedua metode di atas diatur oleh driver yang digunakan (dalam hal ini NVIDIA ForceWare) dan tidak dapat dipilih oleh user.
Sayangnya, kita tidak dapat mengetahui metode apa yang akan digunakan ketika menjalankan sebuah aplikasi 3D. Yang terjadi saat ini adalah di dalam Forceware sudah terintegrasi profile dari sebagian aplikasi 3D (terutama game) yang sering digunakan sehingga driver dapat menentukan metode apa yang terbaik bagi aplikasi tersebut, apakah metode AFR atau metoda SFR.




Lalu, apa yang terjadi dengan aplikasi 3D yang tidak ada profile-nya? Jawabannya adalah, secara umum driver akan menjalankan mode AFR, selama tidak ada ketergantungan antarframe. Metode SFR baru akan digunakan apabila metode AFR tidak dapat digunakan lagi. Untuk meningkatkan kompatibilitas dengan game-game lama, terdapat mode ketiga, yaitu hanya satu card yang jalan.Metode yang digunakan oleh NVIDIA ini tampaknya cukup berhasil. Bahkan, NVIDIA mengklaim bahwa SLI dapat meningkatkan kinerja sampai 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan hanya menggunakan sebuah graphics card.





0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More