Kamis, 30 Juni 2011

Siapa Calon Presiden Terkaya?

Capres dan cawapres peserta Pilpres 2009 telah menyerahkan Daftar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun KPK baru akan mengumumkan secara resmi kepada publik pada 25 Mei 2009. Berapa kekayaan mereka?

Berikut data kekayaan capres yang bersumber dari data LHKPN di KPK berdasarkan laporan sebelumnya.



Susilo Bambang Yudhoyono:


Harta tidak bergerak terdiri dari enam bidang tanah dan bangunan senilai Rp 2.98 miliar.


Harta Bergerak: Alat transportasi dan mesin lain sebesar Rp 509,5 juta, harta bergerak lain senilai Rp 151,6 juta.


Giro dan setara kas lain Rp 3,49 miliar (ditambah US$44.887) yang berasal dari hasil sendiri.


Total kekayaan SBY sebesar Rp 7,14 milyar dan US$44.887


(Sumber: data LHKPN 2 Juli 2007)


Jusuf Kalla:


Harta tidak bergerak, terdiri dari tanah dan bangunan sebanyak 50 bidang di Makassar dan Kendari sebesar Rp 80,3 miliar.


Harta bergerak yang terdiri dari tiga mobil senilai Rp 300 juta.


Megawati Soekarnoputri:


Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 36,51 miliar.


Harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 2.20 miliar terdiri dari 29 mobil dan motor.


Harta bergerak lain senilai Rp 32,77 miliar, terdiri dari logam mulia, batu mulia dan barang antik.


Surat berharga senilai Rp 22,55 miliar.


Total harta kekayaan Megawati sebesar Rp 86,26 miliar


(Sumber: data LHKPN 9 Desember 2004)


Sedangkan kekayaan Megawati sampai 30 Mei 2005 sebesar Rp 105,8 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp 71,5 miliar berupa harta tak bergerak dan bergerak, Rp 22,5 miliar surat berharga, dan Rp 11,8 miliar giro serta rakas.


Prabowo Subianto:


Uang tunai Rp 28 miliar.


Asset bergerak dan tak bergerak lain senilai Rp 1,42 triliun. Asset bergerak dan tak bergerak yang dimiliki Prabowo, antara lain 27 perusahaan di bidang perkebunan, pertambangan, dan peternakan, serta 90 ekor kuda.


Total kekayaan Prabowo Rp 1,7 triliun.


Wiranto:


Sampai tahun 2007 yang dilaporkan ke KPK, jumlah kekayaannya adalah Rp 46,5 miliar.


Boediono:


Harta tidak bergerak sebesar Rp 5,8 miliar.


Surat berharga dan lain-lain senilai Rp 12,86 miliar.


Total harta Boediono senilai Rp 18,66 miliar.


--------------------------


Kalau membaca berita diatas ternyata capres & cawapres kita sugih-sugih (kaya) , kekayaan yang biasanya berbanding lurus dengan kekuasaan .Bangsa ini butuh pemimpin yang bijaksana ,mengerti rakyat ,mengerti sari2 nilai keTuhanan , tidak hanya kaya .Kekayaan yang seharusnya hanyalah sarana untuk mencapai tujuan mulia hidup ini .


Saya jadi teringat dengan tembang ilir-ilir yang dinyanyikan Kiai Kanjeng Emha , tembang yang bersumber dari literatur kuno Sunan Kalijaga yang menurut saya sangat dalam maknanya.


Syair tembang Ilir-Ilir:


Ilir-Ilir, lir-ilir, tanduri wus sumilir


tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar


bocah angon, bocah angon, penekno blimbing kuwi


lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot ira.


Dodot ira, dodot ira, kumitir bedhah ing pinggir


dondomono, jlumatono kanggo seba mengko sore


mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane


ya, suraka surak hiya.


Pemaknaan Emha yang bersumber dari Sunan Kalijaga:


Wahai semuanya, bangunlah, bangunlah (nglilir), semuanya sudah berkembang dan harus dikembangkan. Mekar bersemi menghasilkan, namun ternyata belum mencapai kesejahteraan yang membahagiaan dan mensentosakan. Wahai penggembala umat, para pemimpin bangsa, ambilkan sari-sari nilai keTuhanan dan gunakan untuk memimpin, walau banyak aral melintang dan hambatan yang licin dan memelesetkan, dalam rangka membangkitkan lagi kehormatan (dodot=pakaian=kehormatan) bangsa.


Kehormatan bangsa kita telah sobek dan nampak di depan mata, wahai pemimpin perbaikilah untuk bergaul dalam kancah dunia, mumpung masih ada waktu dan kesempatan. Dan bersoraklah menyambut kemenangan, kembalinya kehormatan.



Kita perlu cah angon (pemimpin) yang memiliki pemahaman religi yang kuat untuk mengembalikan kehormatan bangsa .Jayalah Indonesiaku



Source : http://inilah.com/berita/citizen-journalism/2009/05/20/108620/siapa-calon-presiden-terkaya/



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More